Solo,
Hari Kamis (17/5) hingga Sabtu (19/5) SBSI 1992 melaksanakan Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS). Dengan thema BURUH Militan, Cerdas dan Mandiri, penyelenggaraan dilaksanakan di Kab. Karang Anyer, Solo Jawa Tengah.
Dalam pembukaan acara, yang dipusatkan di Pendhapi Gede Sala Wakil Gubernur Jawa Tengah Hj. Dra. Rustriningsih, Msi menyampaikan rasa terimakasih atas kepercayaan yang diberikan kepada Kota Solo menjadi tuan rumah pada pelaksanaan kali ini. Dan dengan slogan Mandiri, Cerdas dan Militan nantinya RAKERNAS SBSI 1992 dapat menghasilkan putusan-putusan yang mampu meningkatkan kesejahteraan buruh Indonesia.
Sementara malam harinya, seluruh peserta RAKERNAS mendapat undang makan malam bersama WaliKota Solo Joko Widodo di kediamannya Loji Gandrung. Walaupun berhalangan, Walikota melalui SekDa Kota Solo menyampaikan harapan besar agar RAKERNAS SBSI 1992 mampu menghasilkan Rumusan-rumusan yang positif baik demi mencapai kesejahteraan buruh beserta keluarganya dan juga pemerintah untuk masukan sebagai penyelenggara negara, sementara Ketua DPRD Kota Solo mengutarakan bahwa dia pernah menjadi buruh dan tahu betul bagaimana perasaan seorang buruh dalam segala kekurangannya sehingga dia menyampaikan kiranya agar seluruh para wakil rakyat di semua tingkatan dapat memberikan solusi sesuai tugas dan fungsi parlemen. Dan khusus untuk Solo dia menyatakan bahwa sudah mulai terjadi pembahasan peraturan-peraturan daerah prihal ketenagakerjaan demi melindung para buruh yang dikatakan kontrak dan outchorsing di Kota Solo.
Di tempat yang sama, Sunarti selaku Ketua Umum menyampaikan mohon maafnya kepada pemerintah Kota Solo jika seandainya ada kata dan perlakuan para anggota SBSI 1992 yang dirasa kurang berkenan dalam mengikuti pembukaan hingga jamuan makan, namun Sunarti menyampaikan itulah sesungguhnya buruh, selalu apanya terutama dalam bersikap, kalau hitam ya hitam, kalau putih ya putih. Dan dalam akhir kata sambutannya Sunarti juga meminta agar pemerintah tegas serta mampu memberikan kepastian hukum ketenagakerjaan bagi buruh dan itu harus menjadi preoritas pemerintah dalam program kerjanya, karena tanpa peranan buruh sudah dapat dipastikan roda perekonomian bangsa akan terganggu dan bahkan bisa lumpuh.
RAKERNAS
Sebelumnya, acara yang dibuka resmi Ketua Umum Sunarti juga turut menghadirkan beberapa para pendiri-pendiri SBSI 1992. Dan beberapa permasalahan ketenagakerjaan menjadi pembahasan serius dalam rapat kerja yang dilaksanakan selama 3 hari tersebut.
Sementara malam harinya, seluruh peserta RAKERNAS mendapat undang makan malam bersama WaliKota Solo Joko Widodo di kediamannya Loji Gandrung. Walaupun berhalangan, Walikota melalui SekDa Kota Solo menyampaikan harapan besar agar RAKERNAS SBSI 1992 mampu menghasilkan Rumusan-rumusan yang positif baik demi mencapai kesejahteraan buruh beserta keluarganya dan juga pemerintah untuk masukan sebagai penyelenggara negara, sementara Ketua DPRD Kota Solo mengutarakan bahwa dia pernah menjadi buruh dan tahu betul bagaimana perasaan seorang buruh dalam segala kekurangannya sehingga dia menyampaikan kiranya agar seluruh para wakil rakyat di semua tingkatan dapat memberikan solusi sesuai tugas dan fungsi parlemen. Dan khusus untuk Solo dia menyatakan bahwa sudah mulai terjadi pembahasan peraturan-peraturan daerah prihal ketenagakerjaan demi melindung para buruh yang dikatakan kontrak dan outchorsing di Kota Solo.
Di tempat yang sama, Sunarti selaku Ketua Umum menyampaikan mohon maafnya kepada pemerintah Kota Solo jika seandainya ada kata dan perlakuan para anggota SBSI 1992 yang dirasa kurang berkenan dalam mengikuti pembukaan hingga jamuan makan, namun Sunarti menyampaikan itulah sesungguhnya buruh, selalu apanya terutama dalam bersikap, kalau hitam ya hitam, kalau putih ya putih. Dan dalam akhir kata sambutannya Sunarti juga meminta agar pemerintah tegas serta mampu memberikan kepastian hukum ketenagakerjaan bagi buruh dan itu harus menjadi preoritas pemerintah dalam program kerjanya, karena tanpa peranan buruh sudah dapat dipastikan roda perekonomian bangsa akan terganggu dan bahkan bisa lumpuh.
RAKERNAS
Sebelumnya, acara yang dibuka resmi Ketua Umum Sunarti juga turut menghadirkan beberapa para pendiri-pendiri SBSI 1992. Dan beberapa permasalahan ketenagakerjaan menjadi pembahasan serius dalam rapat kerja yang dilaksanakan selama 3 hari tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar