Powered By Blogger

Rabu, 25 April 2012

SBSI 1992 Deli Serdang TOLAK RENCANA KENAIKAN BBM


Tanjung Morawa,

Rencana pemerintah menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) terhitung 1 April akhirnya tidak terjadi. Banyaknya kecaman dan perlawanan kaum buruh serta mahasiswa diseluruh Indonesia akhirnya menjadi dasar pertimbangan sementara ditundanya rencana tersebut.

Dari titik kumpul simpang kayu besar Tanjung Morawa, pada hari Senin (26/3) ribuan anggota SBSI 1992 Deli Serdang turun kejalan secara berkonvoi melakukan aksi penolakan menuju Bandara Internasional Polonia Medan. Dijaga dan dikawal ketat petugas kepolisian Resort Deli Serdang serta sektor Tanjung Morawa unjuk rasa secara nasional ini membawa beberapa hal yang menjadi pokok mendasar mengapa buruh menyatakan sikap menolak rencana kenaikan BBM oleh pemerintah, diantaranya adalah :

1. Upah yang diterima buruh dapat dipastikan tidak akan mampu mencukupi dan mengimbangi segala komponen kebutuhan hidup yang tentunya akan meningkat.

2. Akan terjadi peningkatan efisiensi dan PHK akibat naiknya harga bahan baku serta lemahnya daya beli masyarakat terhadap produksi yang dihasilkan oleh perusahaan.


3. Tidak menjadi alasan satu-satunya jika penyesuaian APBN 2012 harus dilakukan akibat naiknya harga pasar minyak internasional adalah menaikkan harga BBM dalam negeri.

 KRSU
Sementara itu, penolakan aksi yang terdiri dari 89 elemen masyarakat tergabung dalam Kongres Rakyat Sumatera Utara (KRSU) sengaja melakukan blokade ke sarana publik Bandara Internasional Polonia Medan, hala ini dilakukan para pendemo agar pemerintah segera mendengar dan serius mengkaji ulang rencana menaikan harga BBM

Dimana sebelumnya sempat melakukan penyegelan sebuah SPBU, aksi yang tadinya berjalan damai berubah bentrok. Berawal setelah beberapa jam tidak ada satupun pihak berkompeten dari PEMPROV Sumatera Utara yang mau menemui sebagaimana penyampaian KAPOLDA SUMUT. Spontan, para demostrans mulai melakukan pelemparan dan pengrusakan fasilitas disekeliling bandara dengan menggunakan semprotan air dari mobil water canon serta pelemparan gas air mata, aparat keamanan di bantu TNI segera melakukan pembalasan kepada pengunjuk rasa bahkan beberapa kali terdengar bunyi letusan. 

Para mahasiswa dan buruh melumpuhkan kegiatan bandara hampir ± 8 jam dengan kerugian diperkirakan bernilai miliyaran rupiah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar